JW Movement. com-Jakarta
Kevin Mitnick adalah nama seorang hacker paling ditakuti di dunia. Kisah hidupnya penuh dengan peristiwa dramatis yang menggemparkan dunia. Dalam artikel ini, kami akan membahas perjalanan hidupnya mulai dari kelahiran, masa kecil yang sulit, aksi-aksi perdananya, pertempuran dengan FBI, hingga berubah menjadi seorang cyber security consultant yang dihormati.
Kelahiran Kevin Mitnick dan Masa Kecil Kevin Mitnick
Kevin David Mitnick lahir pada 6 Agustus 1963, di Van Nuys, California. Kehidupannya dimulai dari sebuah latar belakang keluarga Yahudi kelas menengah dari Eropa Timur. Namun, kehidupan awalnya tidaklah mudah. Orang tuanya bercerai saat Kevin masih berusia tiga tahun, dan ibu kandungnya menikah beberapa kali, termasuk dengan seorang ayah tiri yang tidak baik, yang sering melakukan kekerasan terhadapnya.
Kevin menjalani masa sekolahnya di berbagai tempat, termasuk Monroe High School, Pierce College, dan University of Southern California, meskipun tidak berhasil menyelesaikan pendidikannya. Kehidupan Kevin terasa berbeda dari anak-anak seusianya. Ia tumbuh sebagai pemuda hiperaktif yang sulit mengendalikan emosi dan kecemasannya. Untuk mengatasi hal ini, ia bahkan harus mengonsumsi obat-obatan seperti Ritalin dan Dexedrine.
Aksi Pertama Kevin Mitnick
Kevin Mitnick memulai aksinya di dunia siber pada usia yang sangat muda. Pada usia 13 tahun, tepatnya pada tahun 1976, ia sudah mampu mengakali sistem bus Los Angeles sehingga dapat bepergian secara gratis. Dalam pencariannya, ia mencari berbagai informasi berharga, mulai dari nomor telepon hingga kode komputer, dan bahkan slip transfer bus yang tak terpakai dari tong sampah.
Kevin bahkan berhasil membujuk sopir bus dengan berpura-pura bahwa ia sedang menjalankan tugas sekolah. Ini adalah langkah pertama menuju dunia hacking yang kelak akan mengubah hidupnya secara besar.
Pertama Kali Bobol Jaringan Komputer
Tahun 1979, Kevin Mitnick mengambil langkah lebih jauh dalam dunia hacking. Pada usia 16 tahun, ia mendapatkan akses ilegal pertamanya ke jaringan komputer. Ia memanfaatkan nomor telepon yang diberikan oleh seorang teman untuk mengakses sistem komputer bernama Ark, yang digunakan untuk mengembangkan sistem operasi RSTS/E.
Kevin berhasil membobol DEC Palo Alto Research Center dan menggandakan perangkat lunak secara ilegal. Namun, tindakan ini berujung pada penangkapannya, dan ia dijatuhi hukuman penjara selama satu tahun, dengan tambahan pembebasan bersyarat selama tiga tahun.
Kevin Mitnick Jadi Buron FBI
Masa pembebasan bersyarat Kevin tidak berlangsung dengan baik. Ia kembali terlibat dalam kejahatan siber dan menjadi buronan FBI selama 2,5 tahun. Selama menjadi buronan, ia berhasil meretas berbagai jaringan komputer, mencuri password, dan bahkan mencuri data dari perusahaan-perusahaan terkemuka.
Salah satu tindakan terbesarnya adalah saat ia berhasil meretas National Security Agency (NSA), badan intelijen rahasia Amerika Serikat. Kevin mampu mengakses data sensitif, termasuk kode nuklir dan rencana operasi militer. Kepintarannya dalam meretas membuatnya membobol jaringan komputer perusahaan-perusahaan besar seperti Motorola, Nokia, Sun Microsystems, dan IBM.
Kevin Mitnick bahkan mencuri informasi berharga seperti kode sumber program dan data pelanggan. Ia bahkan pernah meretas kartu kredit dan rekening bank nasabah, dan menggunakan uangnya untuk keperluan pribadi.
Kevin Mitnick Serang Hacker Lain hingga Diringkus FBI
Tidak hanya berhenti pada perusahaan, Kevin juga mencoba menyerang ahli keamanan komputer terkemuka dari Jepang, Tsutomu Shimomura, yang juga dikenal sebagai white hat hacker. Meskipun ia berhasil mencuri berbagai data berharga, perangkat lunak pengendali ponsel, dan alat keamanan komputer, Shimomura dapat merekam aktivitas Kevin Mitnick.
Kemampuan Shimomura membantu FBI untuk menangkap Kevin. Akhirnya, pada Februari 1995, FBI berhasil menangkapnya di apartemen Kevin di Raleigh, North Carolina. Kevin Mitnick dihadapkan pada sejumlah tuduhan termasuk kepemilikan perangkat akses ilegal, kerusakan sistem komputer, penipuan, akses ilegal ke sistem komputer federal, dan penyadapan komunikasi kawat/elektronik.
Pengadilan di Los Angeles menjatuhkan hukuman penjara 46 bulan kepada Kevin Mitnick, ditambah 22 bulan tambahan karena melanggar ketentuan pembebasan bersyarat pada tahun 1989. Ia akhirnya dibebaskan bersyarat pada tanggal 21 Januari 2000.
Kevin Mitnick Mendirikan Perusahaan Keamanan Siber
Setelah keluar dari penjara, Kevin Mitnick memutuskan untuk mengubah hidupnya. Ia memanfaatkan kemampuannya dalam dunia hacking untuk tujuan yang positif dengan mendirikan perusahaannya sendiri, Mitnick Security Consulting. Ia juga menulis beberapa buku tentang pengalaman hidupnya sebagai seorang hacker dan bagaimana cara melindungi diri dari cybercriminal.
Beberapa buku terkenal yang ditulisnya termasuk “Art of Intrusion: The Real Story behind the Exploits of Hackers, Intruders and Deceivers”, “Art of Deception: Controlling the Human Element of Security”, dan autobiografinya, “Ghost in the Wires: My Adventures as the World’s Most Wanted Hacker”.
Kevin Mitnick Meninggal
Pada tanggal 16 Juli 2023, dunia kehilangan seorang hacker paling ditakuti didunia. Kevin Mitnick meninggal dunia pada usia 59 tahun setelah berjuang melawan kanker pankreas selama 14 bulan. Saat itu, ia meninggalkan seorang istri, dua anak laki-laki, ibu, ayah tiri, dan nenek dari pihak ibunya.
Kisah Kevin Mitnick adalah perjalanan hidup dari seorang hacker paling ditakuti di dunia hingga seorang cyber security consultant yang dihormati. Ia meninggalkan warisan yang kompleks dan memilukan, serta menginspirasi banyak orang tentang pentingnya keamanan siber dalam era digital yang semakin maju.
Disadur dari beberapa sumber